Kamis, 24 September 2020 - 17:52 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso mengatakan optimis pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan di triwulan ke III akan semakin membaik. Hal tersebut diungkapkannya melalui webinar Bussines Gathering 2020 bertema Menciptakan Momentum Pertumbuhan Ekonomi Sulsel untuk Indonesia Maju, Kamis (24/9/2020). IST
Saudagarnews.id, Makassar -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso mengatakan optimis pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan di triwulan ke III akan semakin membaik. Hal tersebut diungkapkannya melalui webinar Bussines Gathering 2020 bertema Menciptakan Momentum Pertumbuhan Ekonomi Sulsel untuk Indonesia Maju, Kamis (24/9/2020).
Menurut Bambang, hal ini dibuktikan dengan sentra ekonomi, industri dan usaha yang mulai melakukan operasional ditambah dengan kegiatan aktivitas masyarakat yang juga semakin membaik.
"Triwulan III nantinya ekonomi secara bertahap akan mulai membaik meskipun tidak secara signifikan tapi perlahan akan normal dan diharapkan bisa lebih baik. Sebelumnya diketahui pada triwulan II pertumbuhan ekonomi Sulsel kontraksi hingga minus 3,87 persen," kata Bambang.
Meski begitu, Bambang mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan II setidaknya lebih baik jika dibandingkan dengan rata-rata nasional. Begitupun dengan inflasi di Sulsel, dinilai cukup terkendali pada triwulan II yakni 2,3 persen atau lebih rendah dari triwulan I yaitu 2,51 persen.
Bambang menjelaskan banyak indikator penyebab pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi, salah satunya imbas dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengakibatkan pergerakan masyarakat lebih dibatasi. Namun, usai PSBB hingga saat ini aktivitas masyarakat mulai beraktivitas dengan normal, terlebih dengan diterapkannya kebijakan new normal life.
"Tapi aktivitas masyarakat perlu juga diimbangi dengan kedisiplinan agar momentum pertumbuhan ekonomi terjaga," jelasnya.
Bambang menyebut dengan adanya pandemi Covid-19 justru lebih meningkatkan aktivitas masyarakat di bidang teknologi. Mulai dari sistem pembelajaran secara virtual maupun transaksi non tunai.
"Dengan adanya pandemi, masyarakat dituntut untuk lebih banyak menjalin komunikasi dan transaksi secara online sehingga tingkat penggunaan teknologi di SulSel juga berpengaruh," tandas Bambang.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menuturkan hal yang sama. Ia menegaskan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luas terhadap sosial dan ekonomi SulSel.
Menurut Nurdin, pandemi berbagai infrastruktur dan kebijakan tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti pengerjaan jalan Tol Layang AP Pettarani, Bandara Buntuk Kunik Toraja, Jalan Seko, Jalan Tanjung Bunga, Stadion Mattoaging dan beberapa infrastruktur lainnya.
"Kawasan industri dan pertambangan sebagai media industri masuknya investor di SulSel juga kita tingkatkan seperti nikel dan baja," kata Nurdin.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode tersebut juga mengandalkan Sulsel dari sisi pangan. Mengingat Sulsel menjadi penyangga pangan Indonesia. Sehingga, kata dia, petani harus diberdayakan dan diharapkan mampu lebih inovatif.
"Makanya orang yang positif corona di kabupaten kota itu kita suruh rujuk ke Makassar supaya para petani di kabupaten kota bisa berinovasi dan bekerja tanpa ada rasa khawatir," pungkasnya.
Laporan | : | Suthe |
Editor | : | Sutriani Nina |