Senin, 16 November 2020 - 17:00 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. (Istimewa).
SaudagarNews.id, Jakarta--Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan demi menjaga stabilitas nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam video resmi yang dirilis kemarin.
Atas penegasan Panglima TNI, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin memberikan dukungan penuh terhadap sikap Hadi Tjahjanto, yang meminta agar persatuan dan kesatuan bangsa tidak hilang oleh provokasi.
”Pesan Panglima TNI merupakan sikap tegas kepada seluruh jajarannya. Ini merupakan sebuah tugas berat yang diemban oleh semua Prajurit TNI. DPR meyakini, TNI akan berdiri tegak selaras dengan tugas dan fungsinya,” jelas Azis Syamsuddin, Senin (16/11/2020).
Saat ini, sambung Azis, TNI tidak hanya berperang dalam pertempuran. Tetapi TNI diharapkan dapat menangkal pertempuran secara digital (cyber, Red).
”Meningkatkan kemampuan para prajurit baik satuan tempur, satuan bantuan tempur, satuan intelijen, satuan teritorial dan satuan bantuan administrasi dan mendorong setiap prajurit dibekali kemampuan IT dalam menjalankan tugasnya harus terus dibangun,” pinta Azis Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya.
Azis Syamsuddin pun memberikan apresiasi atas ketegasan TNI Angkatan Darat yang sudah menetapkan delapan oknum TNI AD sebagai tersangka dalam kasus pembakaran rumah dinas kesehatan di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Papua.
”Alhamdulilah Panglima Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, sudah mengkonfirmasi bahwa sudah dilakukan tindakan,” jelas Azis Syamsuddin.
Menurut dia, TNI AD telah mengambil langkah cepat dengan memperhatikan hasil kerja Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk oleh pemerintah, dan juga memperhatikan hasil laporan Komnas HAM, segi-segi yang sama temuannya langsung ditindaklanjuti.
Dikatakannya, berdasarkan temuan yang diperoleh oleh TGPF, yang dibentuk oleh Kemenko Polhukam, dan juga berdasarkan temuan dari Komnas HAM.
Telebih, setelah dikomparasi, ternyata ada kecocokan fakta. Sehingga pemerintah langsung mengambil tindakan untuk dibawa ke pengadilan.
”Saya pun memberikan apresiasi untuk teman-teman dari Komnas HAM yang telah melakukan penyelidikannya sendiri, dan menemukan hal yang sebagian besar sama,” jelas Azis Syamsuddin.
Laporan | : | Rilis |
Editor | : | Supriadi |