Rabu, 02 Desember 2020 - 10:09 WIB
Pasukan Elite TNI Kopassus. (Istimewa).
SaudagarNews, Sigi--Tentara Negara Indonesia (TNI) mengirim sebanyak 30 orang pasukan Elite yang terdiri dari Kostrad, Marinir, juga Tontaikam diberangkatkan ke Poso pada Selasa kemarin (1/12/2020).
Mereka diberangkatkan dalam misi memperkuat pasukan yang sudah ada di Poso, Sulteng, untuk menindak tegas pelaku pembunuhan warga sipil di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, pada Jumat (27/11/2020) lalu, yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Suparnoto, mengatakan pasukan TNI dari Jakarta sudah tiba mereka sebanyak 30 orang yang dikirim ke Poso.
"Itu sudah sampai, sekarang sudah di Poso. Ini bantuan dari Mabes TNI. Sekarang 30 orang dikirim ke Poso untuk melakukan perbantuan, sudah sampai," kata Didik kepada awak media.
Sebelumnya, TNI mengirim pasukan elite ini menggunakan pesawat TNI AU. Mereka berangkat dari Halim Perdanakusuma, Ibukota Jakarta.
Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) dalam keterangannya, Selasa (1/12/2020), menerangkan, pasukan tersebut dikirimkan dalam misi memperkuat pasukan yang sudah ada di Poso, Sulteng, untuk menindak tegas pelaku pembunuhan warga sipil di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.
"TNI akan menindak tegas atas pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh MIT," tegas Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI mengharapkan doa seluruh bangsa Indonesia, agar operasi ini bisa berjalan dengan lancar. Dia juga berharap, masyarakat mendukung operasi menangkap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora ini.
"Dengan dukungan operasi tersebut, saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan atas penduduk yang tidak berdosa segera tertangkap," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk pembunuhan sadis yang menewaskan 4 orang di Sigi, Sulawesi Tengah.
Olehnya itu, Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk mengusut tuntas jaringan pelaku pembantaian sadis itu.
"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya," kata Presiden Jokowi dalam pernyataannya seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).
Selain itu, Jokowi juga perintahkan kepada Panglima TNI untuk membantu Polri menangani kasus tersebut. "Saya juga sudah memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan," tambahnya.
Bagi Jokowi, peristiwa keji ini adalah tragedi kemanusiaan. Dia mengucapkan dukacita kepada keluarga korban. Dia menegaskan tidak ada tempat untuk terorisme di Indonesia.
"Saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga korban. Ini adalah tragedi kemanusiaan dan pemerintah akan memberikan santunan kepada mereka yang ditinggalkan," tuturnya.
Sementara itu, Jenderal Idham Azis sudah memerintahkan kepada anggotanya, untuk menembak mati Ali Kalora Cs jika melawan pada saat akan ditangkap.
Diketahui, dari keterangan Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik bahwa saat ini anggota Ali Kalora Cs tinggal 11 orang. Termasuk Ali Kalora sendiri. Mereka juga cuma dilengkapi dua pucuk senjata api. Satu laras panjang. Yang lainnya laras pendek. Senjata laras panjang, dipegang oleh Ali Kalora. (*)
Laporan | : | Supriadi |
Editor | : | Supriadi |