Ahad, 10 Januari 2021 - 19:58 WIB
Harga swab test yang mahal menyebabkan satu keluarga asal Pontianak, Kalimantan Barat, batal naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dan, mereka pun selamat dari kecelakaan yang menimpa pesawat tersebut pada Sabtu (9/1/2021).
Artikel.news, Jakarta - Harga swab test yang mahal menyebabkan satu keluarga asal Pontianak, Kalimantan Barat, batal naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dan, mereka pun selamat dari kecelakaan yang menimpa pesawat tersebut pada Sabtu (9/1/2021).
Dilansir dari Liputan6.com, salah seorang keluarga calon penumpang bernama Atma Budi Wirawan, menulis kisah tersebut pada Instagram pribadi di @atmabudi pada Minggu (10/1/2021). Liputan6.com sudah mengkonfirmasi kepada pemilik akun tersebut dan mendapatkan izin mengutip tulisan itu.
Budi menjelaskan, pada awalnya keluarganya yang total berjumlah delapan orang akan pulang ke Pontianak menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut. Namun lantaran harus menjalani swab test dengan biaya yang dianggap cukup mahal, maka mereka urung naik pesawat tersebut. Padahal, mereka sudah membeli tiket pesawar sekitar seminggu sebelumnya.
"Setelah mengetahui biaya Test PCR yang teramat sangat mahal, dan melalui perdebatan panjang di WAG keluarga, diputuskan pulang dengan kapal laut saja, harga tiketnya murah, hanya 220ribuan/orang," tulis Budi.
Setelah dirembukan dalam grup WhatsApp keluarga, kata Budi kedelapan keluarganya itu memilih untuk naik kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan membiarkan tiket pesawat itu hangus.
"Sudahlah... Tiket pesawat hangus ikhlaskan saja, daripada harus membayar lagi 1.200.000/orang untuk Test PCR, total 9.600.000 yang harus dirogoh," beber Budi.
"Allah-lah sebaik-baiknya pengatur skenario kehidupan manusia," Budi menambahkan.
"Qadarullah, pesawat Sriwijaya SJ-182 yang semestinya mereka tumpangi, hilang kontak setelah 4 menit take-off dari Soetta, Sabtu 09/01 pukul 14.40," sambungnya.
Kendati begitu, Budi mengaku turut merasakan duka atas insiden nahas tersebut. "Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk para korban. Semoga berpulang ke Rahmatullah dengan husnul khotimah, dan bagi keluarga korban agar senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah yang sama-sama tak kita inginkan ini," harapnya.
Kini, seluruh keluarganya tersebut telah tiba dengan selamat di Pontianak pada Minggu pagi dengan menumpang kapal milik PT Pelni, KM Lawit.
"Alhamdulillah, kapal laut KM Lawit yang mereka ditumpangi, baru saja tiba di Pelabuhan Pontianak dalam keadaan selamat. Cukuplah Allah sebagai tempat berserah diri," tulisnya.
Laporan | : | Wahyu |
Editor | : | Ruslan Amrullah |